LEBAK, KOMPAS.com - Di antara deretan ratusan makam tua, Umar Hadi berjalan pelan menjelang sore saat matahari mulai merendah, Jumat (21/11/2025). Berbekal sapu, cangkul, dan karung bekas, pria berusia lima puluh tiga tahun itu menyusuri lorong sempit yang setiap hari dia rawat.
Sudah lima belas tahun Umar menjalani pekerjaan ini. Baginya, merawat makam tak ubahnya merawat halaman rumah sendiri. Meski penghasilan yang diterimanya hanya Rp 400 ribu per bulan, ia tetap menjalani rutinitas tersebut tanpa mengeluh.
Baca Selengkapnya